Update

Di Tengah Derita Banjir, Disbudpar Aceh Tetap Gelar Agam Inong 2025, Publik Geram

Aceh Today, Banda Aceh - Di saat ratusan ribu warga Aceh masih berjuang bertahan hidup akibat banjir dan longsor yang melanda berbagai wilayah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh justru tetap menggelar Pemilihan Agam Inong Aceh 2025.

Agenda bernuansa hiburan tersebut digelar di Taman Budaya, Kota Banda Aceh, Selasa malam (23/12/2025). Acara berlangsung meriah, menampilkan muda-mudi berjalan di atas catwalk dengan balutan busana adat dan modern, di tengah sorotan lampu dan gemerlap panggung.

Ironisnya, kegiatan ini diduga berlangsung tanpa publikasi luas, seolah digelar “diam-diam” di tengah suasana duka yang masih menyelimuti Aceh. Alih-alih menunjukkan empati dan kepekaan sosial, agenda seremonial ini justru memantik kemarahan publik.

Di saat bantuan kemanusiaan terus mengalir dari berbagai daerah di luar Aceh, Disbudpar Aceh dinilai seakan menutup mata terhadap penderitaan masyarakatnya sendiri yang masih berada di pengungsian dan wilayah terisolir.

Kecaman pun membanjiri media sosial. Sejumlah warganet mempertanyakan nurani pemerintah daerah dalam menentukan skala prioritas di tengah krisis kemanusiaan.

“Orang luar Aceh berbondong-bondong bantuin Aceh, ini orang Aceh malah minim empati,” tulis akun Instagram @mrz__93, mencerminkan kekecewaan publik.

Nada kritik bahkan melebar menjadi sorotan terhadap sikap pemerintah daerah secara keseluruhan.

“Pantas Presiden tidak mau tetapkan bencana nasional,” tulis akun @aridasahputra, yang menyiratkan bahwa absennya empati pemerintah terlihat dari tetap digelarnya agenda hiburan saat rakyat menderita.

Diketahui, acara Pemilihan Agam Inong Aceh 2025 tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Disbudpar Aceh, Dedy Yuswadi. Meski disebut dibalut konsep charity night atau malam amal, publik menilai acara itu kehilangan relevansi dan sensitivitas sosial.

Selama ini, Pemilihan Agam Inong Aceh diklaim sebagai ajang promosi budaya dan pariwisata melalui pemilihan duta wisata. Namun, di tengah kondisi darurat bencana, klaim tersebut dinilai tidak cukup untuk membenarkan penyelenggaraan acara yang sarat seremonial.

Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Disbudpar Aceh Dedy Yuswadi belum memberikan tanggapan meski telah diupayakan konfirmasi oleh awak media.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image