Badai Ekstrem Melanda Aceh: Infrastruktur Rusak, Pemulihan Dipercepat
ACEH TODAY, BANDA ACEH - Aceh kembali diterjang cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang berlangsung selama hampir sepekan. Mengutip laporan akun resmi kotabandaaceh (27/11/25), sebuah sistem badai bernama Siklon 04B terdeteksi terbentuk di Selat Malaka dan bergerak mendekati pesisir Aceh, khususnya wilayah Langsa dan Aceh Timur.
BMKG bersama sejumlah lembaga meteorologi internasional menyampaikan bahwa Siklon 04B diperkirakan menguat dalam 12–24 jam ke depan, mengingat pusat sistem masih berada di perairan hangat. Kondisi ini memicu cuaca ekstrem, meliputi gelombang tinggi hingga 4 meter di perairan timur Aceh, angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang, serta hujan lebat berpotensi banjir lokal.
Gangguan Listrik Meluas Akibat Tower PLN Roboh
Dampak badai juga berimbas pada infrastruktur kelistrikan. Menurut laporan Antara News (26/11/25), banjir bandang di kawasan Arun–Bireuen menyebabkan satu tower transmisi 150 kV roboh, mengganggu pasokan listrik di sebagian wilayah Aceh.
Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Aceh, Lukman Hakim, menjelaskan bahwa PLN telah mengerahkan seluruh personel untuk melakukan pemulihan bertahap di area terdampak. Bencana ini membuat beberapa titik jaringan transmisi membutuhkan perbaikan mendesak.
TNI Kerahkan Pesawat Hercules dan Puluhan Personel
Dukungan pemulihan datang dari TNI. Melalui laporan Puspen TNI (28/11/25), pesawat Hercules dikerahkan untuk mengangkut materiel tower emergensi bagi perbaikan infrastruktur PLN di wilayah Pidie, yang mengalami kerusakan berat pascabanjir.
Kloter pertama pengiriman logistik diberangkatkan pada 27 November 2025 pukul 08.20 WIB dan tiba di Aceh pukul 11.44 WIB. Pengiriman ini membawa komponen vital untuk memperbaiki kerusakan pada segmen transmisi Arun–Bireuen, termasuk patahnya traves line dan traves GSW, yang turut memengaruhi jalur Biruen–Peusangan.
Di lapangan, TNI menurunkan kekuatan gabungan yang terdiri dari:
-
25 prajurit Yon Zipur
-
10 personel Bekangdam
-
5 personel Komlek
-
6 personel Pomdam
Selain personel, operasi ini didukung materiel berupa 3 truk kargo pengangkut tower emergensi, 2 set HT Hybrid, 15 set HT Icom, serta 1 unit genset untuk kebutuhan operasional.
Pemulihan Infrastruktur Jadi Prioritas
Melalui operasi terpadu ini, TNI menegaskan komitmennya dalam mendukung percepatan pemulihan infrastruktur vital di Aceh. Upaya ini diharapkan mampu mempercepat normalisasi layanan listrik dan meminimalisir dampak lanjutan terhadap masyarakat.

