Cegah Judi Online dan Investasi Bodong, Anak Muda Aceh Didorong Melek Pasar Modal Syariah
![]() |
Rektor USK Prof Dr Ir Marwan pada acara OJK Mengajar dan Sosialisasi Pasar Modal Syariah yang digelar OJK di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Jum'at (3/10). (Foto: Ist) |
ACEH TODAY - Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) Prof Dr Ir Marwan menegaskan pentingnya literasi keuangan bagi generasi muda untuk mencegah maraknya judi online dan investasi ilegal yang semakin meresahkan masyarakat.
Hal itu disampaikannya dalam acara OJK Mengajar dan Sosialisasi Pasar Modal Syariah yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Jum’at (3/10).
“Banyak masyarakat, terutama kalangan muda, tergiur janji keuntungan besar tanpa memahami risiko. Padahal, Indonesia memiliki pasar modal yang sehat, legal, dan sesuai dengan prinsip Islam,” kata Marwan.
Menurutnya, tingkat literasi keuangan generasi muda usia 18–25 tahun masih berada di kisaran 32 persen.
Angka tersebut menunjukkan perlunya edukasi yang lebih gencar agar mahasiswa lebih kritis dan bijak dalam mengambil keputusan finansial.
“Edukasi seperti ini sangat penting untuk memberikan pemahaman, meningkatkan kewaspadaan, dan membangun pola pikir cerdas di kalangan mahasiswa. Dengan begitu, mereka tidak mudah terjebak pada praktik ilegal yang merugikan,” ujarnya.
Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah yang hadir dalam kesempatan itu juga menekankan bahwa literasi keuangan syariah menjadi kunci dalam pembangunan ekonomi daerah.
Ia menilai penguatan pasar modal syariah bukan hanya memperluas akses investasi, tetapi juga membuka peluang kerja baru dan memperkuat basis ekonomi lokal.
“Pasar modal syariah bisa jadi jalan baru untuk mendorong ekonomi Aceh yang inklusif, sehat, dan tetap konsisten dengan syariat Islam,” tegasnya.
Ia mengapresiasi program 2.000 mahasiswa USK berinvestasi di pasar modal syariah sebagai langkah awal membentuk generasi cerdas finansial.
Acara yang juga menghadirkan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Jayadi, ini berlangsung dalam rangka Bulan Literasi Keuangan (BLK) 2025.
Program nasional ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang sehat, pemanfaatan instrumen investasi legal, serta kewaspadaan terhadap investasi bodong.
Dengan adanya kegiatan tersebut, baik pemerintah daerah maupun akademisi berharap generasi muda Aceh semakin melek finansial, terhindar dari praktik judi online dan investasi ilegal, serta siap membangun ekonomi daerah berbasis nilai syariah.