Aksi di Banda Aceh: Ketua DPRA Tantang Massa Tambah Poin Pisah dari Pusat
![]() |
Foto Ketua DPRA Zulfadli bersama Anggota DPRA dan pendemo. |
ACEH TODAY - Ratusan massa menggelar aksi unjuk rasa di halaman Gedung DPR Aceh (DPRA), Senin (1/9/2025) sore. Dalam aksinya, mereka menyampaikan tujuh poin tuntutan yang salah satunya menolak rencana pembangunan lima Batalyon di Aceh.
Ketua DPR Aceh, Zulfadli, didampingi sejumlah anggota dewan serta Kapolda Aceh Brigjen Marzuki Ali Basyah, hadir menemui massa aksi. Setelah berorasi, perwakilan demonstran meminta Zulfadli menandatangani pernyataan sikap yang telah disiapkan.
Dalam kesempatan itu, Zulfadli membacakan seluruh isi tuntutan di hadapan massa. Sebelum menandatangani dokumen, ia bahkan sempat menantang massa untuk menambahkan poin baru terkait pemisahan Aceh dari pemerintah pusat, meski usulan tersebut tidak diakomodir oleh peserta aksi.
Akhirnya, Zulfadli tetap membubuhkan tanda tangan pada dokumen yang berisi tujuh tuntutan tersebut.
“Kami atas nama DPR Aceh bersama rakyat Aceh menolak pembangunan lima Batalyon di Aceh,” ujarnya usai menandatangani pernyataan sikap tersebut.
Massa aksi yang hadir membawa berbagai atribut dan spanduk menyuarakan aspirasi mereka. Selain penolakan pembangunan Batalyon, mereka juga menuntut reformasi menyeluruh terhadap lembaga legislatif dan institusi negara.
“Kami menuntut reformasi total DPR RI dan DPR Aceh. Hapus budaya korup, perbaiki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Tolak wakil rakyat yang anti-demokrasi dan pro-oligarki,” kata Koordinator Lapangan, Misbah, dalam orasinya.