Prabowo Sebut Jenggot Mualem Makin Lebat Saat Panen Raya

Table of Contents

ACEH TODAY - Presiden Prabowo Subianto menyempatkan diri melontarkan candaan hangat kepada Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, saat menghadiri acara Panen Raya Serentak yang digelar secara virtual dengan 14 provinsi, Senin (7/4).

Acara utama berlangsung di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sementara Mualem turut serta dari areal persawahan di Gampong Lam Carak, Kecamatan Seulimuem, Aceh Besar.

"Terima kasih Gubernur, terima kasih Mualem. Jenggot Anda tambah lebat saya lihat," ujar Presiden sambil tersenyum.

"Saya masih punya utang ke Mualem, harus ke Aceh. Saya harus ke semua provinsi. Ini utang saya. Saya mohon maaf karena belum sempat sampai."

Suasana cair itu menjadi selingan di tengah agenda serius panen raya yang dihadiri pejabat tinggi baik di pusat maupun daerah.

Di Aceh, Mualem didampingi Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fachrizal, Wakapolda Aceh Brigjen Pol Misbahul Munauwar, Anggota DPR RI TA Khalid, Bupati Aceh Besar H. Muharram Idris, serta jajaran lainnya.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya ketahanan pangan nasional.

"Tanpa pangan, tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI," tegasnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para petani.

"Saudara-saudara semua adalah tulang punggung bangsa. Banyak orang di kota tidak menyadari betapa berat perjuangan para petani menyediakan bahan pangan," ucapnya.

Prabowo menambahkan bahwa setiap kesulitan petani adalah kesulitan bersama. Ia meminta agar masalah yang dihadapi petani disampaikan agar pemerintah bisa mencarikan solusi secara cepat dan tepat.

"Panen raya hari ini adalah bukti nyata kerja keras kita semua. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh menteri terkait, TNI, Polri, dan para kepala daerah yang terus mendampingi para petani," ujarnya.

Aceh Butuh Dukungan

Dalam kesempatan tersebut, Mualem melaporkan langsung kepada Presiden mengenai sejumlah kebutuhan pertanian di Aceh.

Ia menyoroti kurangnya infrastruktur pendukung seperti irigasi, pupuk, traktor, dan mesin panen.

"Saat ini masih banyak sawah tadah hujan karena ketiadaan irigasi. Di Aceh Utara saja, ada sembilan kecamatan yang belum teraliri," jelas Mualem.

Kepada awak media usai kegiatan, Gubernur mengatakan komitmen Aceh untuk menjadi Lumbung Padi Nasional.

"Tahun lalu produksi gabah kita mencapai 1,4 juta ton dan menempatkan Aceh di peringkat delapan nasional. Tahun ini kita targetkan bisa naik menjadi 1,6 juta ton," ungkapnya.

Ia berharap dukungan dari Pemerintah Pusat terus mengalir agar Aceh mampu meningkatkan kontribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Wedding Rizki-Rahmat