Semangat Pengadaan Dewan Kota

Table of Contents

ACEH TODAY - Seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota Banda Aceh mendesak pemerintah kota meremajakan armada pemadam kebakaran. Permintaan ini datang karena satu armada pemadam kebakaran mogok saat dibutuhkan untuk memadamkan api.

Anggota dewan itu juga mengalaskan dalil bahwa kendaraan-kendaraan pemadam kebakaran itu harus optimal dan siap, setiap saat, untuk digunakan. Sepintas permintaan itu terdengar sangat mulia dan sesuai dengan kebutuhan.

Permintaan ini menunjukkan semangat pengadaan di kalangan anggota dewan kota yang tinggi. Sebelumnya, mereka juga menyetujui pengadaan kendaraan dinas untuk pimpinan baru DPRK Banda Aceh.

Yang tak elok, permintaan ini datang di tengah isu efisiensi anggaran. Bahkan hingga saat ini, Pemerintah Kota Banda Aceh masih mengalami defisit anggaran dan menanggung beban utang, termasuk kepada para pegawai di pemerintah kota.

Meski dibenarkan secara aturan, pengadaan kendaraan baru jelas membebani anggaran. Di tengah kesempitan ini, seharusnya DPRK Banda Aceh fokus memanfaatkan fasilitas yang ada dan mengawasi pemerintah kota agar berhemat dan segera melunasi utang warisan pemerintahan sebelumnya.

Semangat pengadaan ini jelas-jelas menunjukkan ketidakpekaan sejumlah orang di DPRK Banda Aceh. Seharusnya, dalam persoalan kendaraan pemadam kebakaran yang mogok, si anggota dewan meminta catatan pemeliharaan kendaraan.

Jangan-jangan kerusakan kendaraan itu akibat uang pemeliharaan yang dipotong dan dialihkan untuk program pokok-pokok pikiran anggota dewan. Demikian juga persoalan utang yang tak kunjung lunas dari masa Aminullah Usman menjabat.

Sekali lagi, di tengah kesusahan rakyat akibat anggaran yang berkurang dan perekonomian negara yang tidak baik-baik saja, dewan kota membantu dengan bersikap hemat. Mengencangkan ikat pinggang dan menahan selera.

Tak perlu sampai mengganjal batu di perut. Cukup dengan merasionalkan dan mengawasi program pemerintah kota dan memastikan setiap sen anggaran kota dibelanjakan sesuai kebutuhan, bukan angan-angan. Itu baru cocok dipanggil sebagai anggota dewan terhormat. (**)
Sejasa Net