Yayasan Geutanyoe Salurkan Bantuan ke Pengungsi Rohingya Baru Terdampar

Table of Contents

Yayasan Geutanyoe menyalurkan bantuan kepada 264 pengungsi Rohingya yang baru terdampar di Aceh Timur, Selasa, 7 Januari 2025. (Foto: acehkini.id)

ACEH TODAY - Yayasan Geutanyoe telah menyalurkan bantuan masa panik kepada 264 pengungsi Rohingya yang baru terdampar di Aceh Timur.

Bantuan tersebut berupa roti, pempers, hygene kits dan susu, serta kebutuhan lainnya yang diprioritaskan untuk perempuan dan anak-anak yang baru datang.

“Sementara bantuan yang mendesak saat ini adalah selimut, pembalut wanita, tenda, kelambu, sandal, dan pakaian layak pakai,” kata Nasruddin M.Is, Humanitarian Coordinator Yayasan Geuntayoe dalam keterangannya, Selasa (7/1).

Kata Nasruddin, pengungai Rohingya yang baru terdampar pada Ahad malam lalu berjumlah 264 orang. 

“Di antaranya sebanyak 114 anak-anak dan 66 perempuan, mereka telah berada di laut sekitar 15 hari, dengan menggunakan dua boat,” jelas Nasruddin.

Pihaknya juga mengapresiasi kerja cepat Pemerintah Aceh Timur, Kepolisian dan TNI dalam penangganan para pengungsi tersebut.

“Ini patut diacungi jempol, dalam waktu cepat pegungsi Rohingya setelah didata langsung dibawa ke tempat pengungsian di Kamp Seunebok Rawang, Kecamatan Peureulak Timur, Aceh Timur. Mereka akan digabung dengan pengungsi lama,” ujar Nasrudin.

Menurutnya, dengan menggunakan 5 truk, pengungsi dibawa ke lokasi penampungan melibatkan berbagai unsur instansi pemerintah, TNI dan Polri, serta beberapa lembaga kemanusiaan lainnya.

Lebih lanjut Nasruddin mengatakan krisis kemanusiaan yang melanda Myanmar perlu intervensi berbagai negara di dunia, agar etnis Rohingya dan etnis lainnya bisa diselamatkan dari kematian, dan krisis kemanusiaan yang berdampak terhadap negara lain, termasuk Indonesia.

Misalnya apa yang terjadi di Aceh, saat ini menampung hampir 1.000 pengungsi Rohingya, dengan berbagai kendala seperti tempat penampungan, pendidikan dan kesehatan. Saat ini pengungsi Rohingya di Aceh tersebar pada beberapa daerah; Kabupaten Pidie, Kota Lhokseumawe, dan Aceh Timur.

Sumber: Acehkini

Sejasa Net