Update

Masih Banyak Kampung Terisolir, Aceh Tengah Perpanjang Status Tanggap Darurat untuk Ketiga Kalinya

Tumpukan kayu gelondongan terbawa arus banjir di Aceh Tengah pada akhir November 2025 lalu. [Foto: Humas Aceh Tengah]

Aceh Today, Banda Aceh - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah kembali memperpanjang status tanggap darurat bencana banjir dan longsor menyusul masih terisolirnya sejumlah kampung akibat dampak bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah tersebut.

Perpanjangan status tanggap darurat ini menjadi yang ketiga kalinya sejak banjir dan longsor menerjang Aceh Tengah pada 26 November 2025 lalu.

Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Aceh Tengah Nomor 360/911/BPBD/2025 tentang Perpanjangan Status Tanggap Darurat, yang ditetapkan langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga.

Dalam SK tersebut disebutkan bahwa kondisi lapangan hingga saat ini masih menunjukkan situasi yang mengancam dan mengganggu kehidupan serta penghidupan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah daerah menilai perlu dilakukan perpanjangan masa tanggap darurat untuk ketiga kalinya.

Status tanggap darurat diperpanjang selama tujuh hari, terhitung mulai 23 hingga 29 Desember 2025.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Aceh Tengah, Mustafa Kamal, menjelaskan bahwa perpanjangan dilakukan karena masih banyak wilayah yang belum dapat dijangkau akibat rusaknya infrastruktur.

“Masih banyak kampung yang terisolir akibat akses jalan dan jembatan putus diterjang banjir bandang dan tanah longsor. Oleh karena itu status tanggap darurat kembali diperpanjang,” ujar Mustafa Kamal dalam keterangannya, Rabu (24/12/2025).

Ia menambahkan, masa tanggap darurat tersebut masih bersifat dinamis dan dapat diperpendek atau kembali diperpanjang, tergantung hasil kajian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tengah serta perkembangan cuaca dan kondisi di lapangan.

Saat ini, pemerintah daerah terus berupaya membuka akses jalan yang tertimbun longsor dengan mengerahkan alat berat. Namun, upaya tersebut menghadapi kendala keterbatasan bahan bakar minyak (BBM) untuk operasional alat berat.

“Untuk mendukung kelancaran pembukaan jalan, Pemkab Aceh Tengah telah menyurati pihak Pertamina Lhokseumawe agar membantu pemenuhan BBM alat berat,” jelasnya.

Hingga kini, fokus pemerintah daerah masih tertuju pada pembukaan akses, penyaluran bantuan logistik, serta pemulihan kondisi warga di kampung-kampung terdampak yang masih terisolir.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image